Paliatif Care, untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien dan Keluarga

Perkembangan suatu penyakit yang diderita oleh seseorang akan berpengaruh terhadap pengobatan yang dilakukan. Semakin kompleksnya perkembangan penyakit seperti kanker dan penyakit kronis lainnya, membuat semakin rumit dan kompleks perawatan/ terapi yang harus diberikan. Pada sebagian kasus penyakit yang tidak dapat disembuhkan pendekatan yang dilakukan adalah paliatif. Lalu apakah perawatan paliatif itu sendiri?

Perawatan Paliatif (Palliative Care) merupakan perawatan yang terutama bertujuan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan gejala ataupun gangguan akibat penyakit tanpa bertujuan menyembuhkan penyakitnya sendiri. Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit yang dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana penyakit ini sudah tidak lagi merespon terhadap pengobatan yang dapat memperpanjang hidup. Paliatif merupakan suatu pendekatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup (quality of life) pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa dengan melakukan pencegahan dan meringankan penderitaan pasien

Tujuan dari perawatan paliatif yaitu untuk meringankan penderitaan pasien dan keluarga pasien dengan penilaian yang komprehensif dan pengobatan fisik, psikosial, dan spiritual yang di alami pasien. Perawatan paliatif bersifat multi-profesional dan interdisipliner yang berpusat pada kualitas hidup pasien dan kerabat serta keluarga pasien.

Perawatan paliatif biasanya diberikan pada pasien-pasien yang menderita penyakit berat dan progresif. Contohnya yaitu pada pasien kanker dengan stadium lanjut dan berbagai penyakit kronis seperti AIDS, diabetes, dan penyakit pada sistem syaraf yang sulit disembuhkan.

Pendekatan paliatif biasanya dilakukan oleh suatu tim yang fokus terhadap empat aspek yaitu fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Mengatasi gangguan fisik seperti nyeri, susah tidur, napas menjadi pendek, tidak nafsu makan, dan merasa sakit pada perut dan guna mengatasinya dilakukan dengan cara konseling gizi, terapi fisik, serta memberikan teknik bagaimana mengambil napas dalam-dalam agar tubuh menjadi lebih rileks.

Mengatasi gangguan emosi seperti merasa takut, marah, sedih, emosi tidak terkontrol, dan depresi. Begitupun dengan keluarga pasien yang juga merasakan hal yang sama. Untuk mengatasi hal tersebut akan dilakukan konseling, membuat diskusi antar-sesama pasien yang memiliki riwayat penyakit yang sama, dan pertemuan keluarga.

Mengurangi masalah finansial yang akan dihadapi karena pengeluaran untuk biaya pengobatan yang cukup besar. Tim perawat harus menjelaskan seberapa besar biaya yang diperlukan untuk pengobatan, sebelum pengobatan tersebut dilakukan sekaligus memberikan konseling terkait keuangan.

Meringankan masalah spiritual dengan menolong pasien untuk menemukan kedamaiannya, dan biasanya melibatkan tokoh masing-masing agama yang dipercayainya.

Pada kasus-kasus penyakit kanker terapi paliatif bukan bertujuan menyembuhkan, tapi lebih pada mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.Pendekatannya adalah mengatasi gejala simptomatik akibat penyakit kanker sendiri ataupun efek samping dari pengobatan antikanker yang diterima pasien, misalnya kelelahan, nyeri, mual-muntah, diare dan konstipasi, gangguan tidur.

Perawatan paliatif memiliki tiga fase yang berbeda. Fase pertama adalah fase terfokus pada penyakit dengan tujuan memperpanjang usia penderita dan mempertahankan kualitas hidup dengan mencoba mengobati keganasan yang mendasari. Fase kedua adalah pendekatan berorientasi gejala. Fase ini dimulai ketika terapi antitumor dihentikan karena kurang efektif atau menimbulkan efek samping yang berat. Fokus fase ini adalah meningkatkan kualitas hidup dan stabilisasi penyakit serta pencegahan gejala. Sedangkan fase terakhir atau fase terminal adalah ketika penyakit menjadi semakin progresif dan kematian telah menjelang. Dalam fase ini, tujuannya terutama untuk membiarkan pasien menuju kematian dengan nyaman dengan mengatasi gejala dan mengurangi penderitaan dengan penerimaan terhadap hilangnya fungsi kognitif, emosional, ataupun fungsi sosial.

Sumber:

Rome RB, Luminais HS, & Blais CM. The Role of Palliative Care at the End of Life. The Ochsener Journal. 2011; 11:348-352

World Health Organization. Integrating paliative care and symptom relief into primary health care. Swizterland; World Health Organization: 2018