Perawatan Paliatif (Palliative Care) merupakan perawatan yang terutama bertujuan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan gejala ataupun gangguan akibat penyakit tanpa bertujuan menyembuhkan penyakitnya sendiri. Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit yang dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana penyakit ini sudah tidak lagi merespon terhadap pengobatan yang dapat memperpanjang hidup. Paliatif merupakan suatu pendekatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup (quality of life) pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa dengan melakukan pencegahan dan meringankan penderitaan pasien
Tujuan dari perawatan
paliatif yaitu untuk meringankan penderitaan pasien dan keluarga pasien dengan
penilaian yang komprehensif dan pengobatan fisik, psikosial, dan spiritual yang
di alami pasien. Perawatan paliatif bersifat multi-profesional dan
interdisipliner yang berpusat pada kualitas hidup pasien dan kerabat serta keluarga
pasien.
Perawatan paliatif biasanya
diberikan pada pasien-pasien yang menderita penyakit berat dan progresif.
Contohnya yaitu pada pasien kanker dengan stadium lanjut dan berbagai penyakit
kronis seperti AIDS, diabetes, dan penyakit pada sistem syaraf yang sulit
disembuhkan.
Pendekatan paliatif
biasanya dilakukan oleh suatu tim yang fokus terhadap empat aspek yaitu fisik,
psikologis, sosial dan spiritual. Mengatasi gangguan fisik seperti nyeri, susah
tidur, napas menjadi pendek, tidak nafsu makan, dan merasa sakit pada perut dan
guna mengatasinya dilakukan dengan cara konseling gizi, terapi fisik, serta
memberikan teknik bagaimana mengambil napas dalam-dalam agar tubuh menjadi
lebih rileks.
Mengatasi gangguan emosi
seperti merasa takut, marah, sedih, emosi tidak terkontrol, dan depresi.
Begitupun dengan keluarga pasien yang juga merasakan hal yang sama. Untuk
mengatasi hal tersebut akan dilakukan konseling, membuat diskusi antar-sesama
pasien yang memiliki riwayat penyakit yang sama, dan pertemuan keluarga.
Mengurangi masalah
finansial yang akan dihadapi karena pengeluaran untuk biaya pengobatan yang
cukup besar. Tim perawat harus menjelaskan seberapa besar biaya yang diperlukan
untuk pengobatan, sebelum pengobatan tersebut dilakukan sekaligus memberikan
konseling terkait keuangan.
Meringankan masalah
spiritual dengan menolong pasien untuk menemukan kedamaiannya, dan
biasanya melibatkan tokoh masing-masing agama yang dipercayainya.
Pada kasus-kasus
penyakit kanker terapi paliatif bukan bertujuan menyembuhkan, tapi lebih pada
mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.Pendekatannya adalah mengatasi
gejala simptomatik akibat penyakit kanker sendiri ataupun efek samping dari
pengobatan antikanker yang diterima pasien, misalnya kelelahan, nyeri,
mual-muntah, diare dan konstipasi, gangguan tidur.
Perawatan paliatif memiliki tiga fase yang berbeda. Fase pertama adalah fase terfokus pada penyakit dengan tujuan memperpanjang usia penderita dan mempertahankan kualitas hidup dengan mencoba mengobati keganasan yang mendasari. Fase kedua adalah pendekatan berorientasi gejala. Fase ini dimulai ketika terapi antitumor dihentikan karena kurang efektif atau menimbulkan efek samping yang berat. Fokus fase ini adalah meningkatkan kualitas hidup dan stabilisasi penyakit serta pencegahan gejala. Sedangkan fase terakhir atau fase terminal adalah ketika penyakit menjadi semakin progresif dan kematian telah menjelang. Dalam fase ini, tujuannya terutama untuk membiarkan pasien menuju kematian dengan nyaman dengan mengatasi gejala dan mengurangi penderitaan dengan penerimaan terhadap hilangnya fungsi kognitif, emosional, ataupun fungsi sosial.
Sumber:
Rome
RB, Luminais HS, & Blais CM. The Role of
Palliative Care at the End of Life. The
Ochsener Journal. 2011; 11:348-352
World Health Organization. Integrating
paliative care and symptom relief into primary health care. Swizterland; World
Health Organization: 2018