Sistem Penggolongan Darah ABO dan Rhesus? Apa Itu?

Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Golongan darah penting diketahui oleh setiap orang berkaitan dengan berbagai kepentingan seperti dalam pengisian identitas, tindakan medis seperti transfusi darah, donor darah dan berbagai hal yang mengharuskan seseorang mengetahui jenis golongan darah .Golongan darah manusia merupakan sistem pengelompokkan darah yang di dasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan. Sistem penggolongan darah manusia di kenal dengan sistem penggolongan darah ABO dan Rhesus. Sistem penggolongan darah ABO di temukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1990 menemukan 3 dari 4 golongan jenis golongan darah ABO yaitu A, B, dan O. Sedangkan penemuan golongan darah ke empat yaitu AB ditemukan pada tahun 1901. Sementara Sistem golongan darah rhesus ditemukan pada tahun 1939-1940 oleh K. Landsteiner dan A.S. Wiener. 

Golongan darah ABO pada manusia ditentukan oleh jenis antigen dan antibodi yang terkandung di dalam darah. Pemeriksaan golongan darah ABO pada umumnya menggunakan sel darah merah dan plasma darah. Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya (memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi antibodi B dalam plasma darah) Golongan darah B memiliki sel darah merah dengan antigen B di permukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya (memiliki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi A dalam plasma darah). Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya dan tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B dalam serum darahnya.  Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen tetapi dalam serumnya terdapat antibodi terhadap antigen A dan B (tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah, namun memproduksi antibodi A dan B di plasma darah).

Golongan darah manusia berdasarkan rhesus atau faktor rhesus adalah kadar protein khusus (Antigen D) yang berada di permukaan sel darah merah. Rhesus dibagi lagi menjadi rh positif dan rh negatif. Orang yang memiliki mengandung antigen faktor Rh berarti rhesusnya positif. Tetapi, jika golongan darahnya tidak memiliki antigen faktor Rh, berarti rhesusnya negatif. Sistem penggolongan darah ABO dan Rhesus membentuk delapan golongan darah dasar yaitu A positif, A negatif, B positif, B negatif, AB positif, AB negatif, O positif, O negatif.

Mengetahui golongan darah penting untuk memudahkan kamu bila suatu saat butuh untuk melakukan transfusi atau donor darah. Pasalnya, menerima darah yang tidak cocok dengan golongan darah yang dimiliki bisa menimbulkan reaksi berbahaya. Berkaitan dengan tranfusi darah, golongan darah ini kemudian harus dianalisa dan dicocokkan dulu antara pendonor dan penerima donor (resipien) untuk bisa ditransfusi.

Berdasarkan ABO

Pemilik golongan darah O dulu disebut sebagai pendonor universal, karena bisa mendonorkan darahnya kepada siapa saja, namun sekarang sudah tidak dianjurkan lagi. Pasalnya, golongan darah O negatif mungkin memiliki antibodi yang bisa memicu reaksi serius selama transfusi darah berlangsung. Sedangkan golongan darah O positif hanya boleh diberikan bila situasi sudah mendesak, seperti sudah tidak ada lagi persediaan darah yang sesuai atau pasien sedang terancam jiwanya. Pemilik golongan darah AB disebut juga sebagai penerima universal, karena ia bisa menerima transfusi darah dari A, B, AB, dan O. Namun, pemilik golongan darah AB hanya bisa mendonorkan darahnya ke orang yang memiliki golongan darah AB saja.

Berdasarkan Faktor Rhesus (Rh)

Individu yang memiliki rhesus negatif bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang memiliki rhesus negatif dan rhesus positif. Namun, orang yang memiliki rhesus positif hanya bisa mendonorkan darah ke orang yang rhesusnya positif juga.

Sumber:

Nadia B, Handayani, & Rismiati R. Hidup sehat berdasarkan golongan darah. Jakarta; Dukom Publisher:2010