Golongan darah ABO pada manusia ditentukan oleh jenis antigen dan antibodi yang terkandung di dalam darah. Pemeriksaan golongan darah ABO pada umumnya menggunakan sel darah merah dan plasma darah. Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya (memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi antibodi B dalam plasma darah) Golongan darah B memiliki sel darah merah dengan antigen B di permukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya (memiliki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi A dalam plasma darah). Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya dan tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B dalam serum darahnya. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen tetapi dalam serumnya terdapat antibodi terhadap antigen A dan B (tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah, namun memproduksi antibodi A dan B di plasma darah).
Golongan darah
manusia berdasarkan rhesus atau faktor rhesus adalah kadar protein khusus
(Antigen D) yang berada di permukaan sel darah merah. Rhesus dibagi lagi
menjadi rh positif dan rh negatif. Orang yang memiliki mengandung antigen
faktor Rh berarti rhesusnya positif. Tetapi, jika golongan darahnya tidak
memiliki antigen faktor Rh, berarti rhesusnya negatif. Sistem penggolongan
darah ABO dan Rhesus membentuk delapan golongan darah dasar yaitu A positif, A
negatif, B positif, B negatif, AB positif, AB negatif, O positif, O negatif.
Mengetahui
golongan darah penting untuk memudahkan kamu bila suatu saat butuh untuk
melakukan transfusi atau donor darah. Pasalnya, menerima darah yang tidak cocok
dengan golongan darah yang dimiliki bisa menimbulkan reaksi berbahaya. Berkaitan
dengan tranfusi darah, golongan darah ini kemudian harus dianalisa dan
dicocokkan dulu antara pendonor dan penerima donor (resipien) untuk bisa
ditransfusi.
Berdasarkan ABO
Pemilik golongan darah O dulu disebut sebagai pendonor universal, karena bisa mendonorkan darahnya kepada siapa saja, namun sekarang sudah tidak dianjurkan lagi. Pasalnya, golongan darah O negatif mungkin memiliki antibodi yang bisa memicu reaksi serius selama transfusi darah berlangsung. Sedangkan golongan darah O positif hanya boleh diberikan bila situasi sudah mendesak, seperti sudah tidak ada lagi persediaan darah yang sesuai atau pasien sedang terancam jiwanya. Pemilik golongan darah AB disebut juga sebagai penerima universal, karena ia bisa menerima transfusi darah dari A, B, AB, dan O. Namun, pemilik golongan darah AB hanya bisa mendonorkan darahnya ke orang yang memiliki golongan darah AB saja.
Berdasarkan Faktor
Rhesus (Rh)
Individu yang memiliki rhesus
negatif bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang memiliki rhesus negatif dan
rhesus positif. Namun, orang yang memiliki rhesus positif hanya bisa
mendonorkan darah ke orang yang rhesusnya positif juga.
Sumber:
Nadia B, Handayani, & Rismiati R. Hidup sehat berdasarkan
golongan darah. Jakarta; Dukom Publisher:2010